Kota Pariaman merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di Prov. Sumatera Barat. Kota Pariaman diresmikan sebagai Kota Otonom dengan diberlakukannya UU Nomor 12 tahun 2002. Secara geografis terletak pada 0° 33’00” - 0°40’43‘’ Lintang Selatan dan 100°10‘ 33’’ - 100° 10’55” Bujur Timur.
Kota Pariaman terbentang pada jalur strategis lintas Sumatera Bahagian Barat yang menghubungkan Prov. Sumatera Utara dan ibukota Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang.
Berjarak kira-kira 56 kilometer dari Padang, atau kira-kira 1 jam perjalanan dengan bis dan kira-kira 25 km dari Bandara Internasional Minangkabau. Kabupaten induk adalah Padang Pariaman, maka seluruh wilayah berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman. Secara administratif Kota Pariaman memiliki tiga kecamatan yakni: Kecamatan Pariaman Utara, Pariaman Tengah dan Pariaman Selatan.
Kota Pariaman merupakan hamparan dataran rendah yang terletak di pantai barat Provinsi Sumatera Barat dengan ketinggian antara 2 sampai dengan 35 meter diatas permukaan laut dengan luas daratan 73,54 km² dan luas lautan 282,69 km² dengan 6 buah pulau-pulau kecil: Pulau Bando, Pulau Gosong, Pulau Ujung, Pulau Tangah, Pulau Angso dan Pulau Kasiak. Panjang pantai lebih kurang 12,7 kilometer.
Topografi
Seperti pada umumnya daerah lain yang berada di bagian pantai barat pulau Sumatera, Kota Pariaman memiliki jenis batuan resen dan tuna vulkan. Keadaan topografi wilayah, geomorfologi dan bentuk wilayah secara bersama-sama membentuk pola aliran sungai. Kota Pariaman dilalui oleh 4 buah sungai yaitu Batang Manggung yang melalui Kecamatan Pariaman Utara, Batang Piaman dan Batang Jirak yang melewati Kecamatan Pariaman Tengah dan Batang Mangau yang melalui Pariaman Selatan.
Kondisi topografi Kota Pariaman dapat dikelompokkan kepada jenis morfologi dataran dengan ketinggian antara 2 – 35 meter di atas permukaan laut dengan sedikit daerah perbukitan. Luas kemiringan lahan dapat dirinci sebagai berikut:
Kondisi Topografi | Pariaman Utara | Pariaman Tengah | Pariaman Selatan | Jumlah (ha) |
Datar (0-2%) | 2479 | 2313 | 1994 | 6786 |
Bergelombang (3-15%) | 0 | 64 | 120 | 184 |
Curam (16-40%) | 366 | 0 | 0 | 366 |
Sangat Curam (>40%) | 0 | 0 | 0 | 0 |
Jumlah (ha) | 2845 | 2377 | 2114 | 7336 |
Karena terletak di tepi pantai pada umumnya merupakan hamparan dataran rendah yang landai.
Kota Pariaman merupakan daerah yang beriklim tropis basah yang sangat dipengaruhi oleh angin barat dan memiliki bulan kering yang sangat pendek. Curah hujan pertahun mencapai angka sekitar 4.055 mm (tahun 2006) dengan lama hari hujan 198 hari. Suhu rata-rata 25,34°C, dengan kelembaban udara rata-rata 85,25 dan kecepatan angin rata-rata 1,80 km/jam.
Musim kemarau dan musim hujan selalu berubah-ubah menurut waktu. Iklim yang demikian memungkinkan untuk tumbuhnya berbagai jenis tanaman, akan tetapi curah hujan dan tingkat kelembaban yang tinggi yang menimbulkan berbagai permasalahan, misalnya tanaman yang membutuhkan iklim musim kemarau tidak dapat tumbuh dengan baik, merupakan kendala bagi penanganan pasca panen komoditas tertentu yang memerlukan cuaca panas dan cerah selama proses pengeringan, kendala dalam penyimpanan komoditas, berkurangnya jumlah hari kerja produktif dan pengaruhnya negatif terhadap sejumlah komoditas. Iklim juga sangat mempengaruhi besarnya tangkapan ikan bagi nelayan.
Kemampuan Tanah
Kemampuan tanah meliputi beberapa faktor antara lain tekstur tanah, drainase, kedalaman efektif, lereng dan faktor pembatas lainnya.
Keadaan tekstur tanah dibedakan antara tekstur tanah halus, sedang dan kasar. Penyebaran tekstur tanah di Kota Pariaman yaitu tekstur halus seluas 2636 ha (35,93 persen) dan tekstur kasar 4704 ha (64,07 persen).
Kemampuan tanah berdasarkan drainase sebagian besar wilayah Kota Pariaman termasuk kategori tidak pernah tergenang. Sementara itu dari segi kedalaman efektif tanah hampir keseluruhan wilayahnya adalah lebih dari 90 cm dan termasuk kawasan budidaya. Belum ada kawasan lindung di Kota Pariaman. Pemerintah Kota Pariaman berharap nantinya bila RDTR telah selesai disusun akan ada kawasan lindung.
Dipetik dari Wipikedia